Pengertian Membaca Memindai Buku Telepon atau Ensiklopedia
Memahami cara membaca pindaian
Scanning merupakan teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Teknik ini banyak digunakan untuk mencari berbagai informasi mulai dari buku ensiklopedia, buku telepon, indeks buku, kamus, dll. Membaca scan dilakukan dengan cermat dan konsentrasi tinggi.
Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman https://www.berpendidikan.com/ Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.
Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih membaca pemindaian untuk mendapatkan informasi dari buku telepon. Ada dua jenis informasi dari buku telepon yang disebut halaman putih dan kuning.
Halaman putih mencantumkan pemilik, alamat, dan nomor telepon. Halaman kuning juga berisi hal yang sama. Namun, indeksnya disediakan di Yellow Pages. Indeks di sisi kuning memudahkan untuk mendapatkan informasi produk dan layanan.
Cara membaca buku telepon pindai
Informasi dalam buku telepon disusun menurut abjad, yaitu menurut abjad. Perhatikan kutipan berikut dari buku telepon.
Di dalam buku telepon, sistem pencatatan nama, alamat dan nomor telepon diatur menurut kriteria berikut.
1. Jika beberapa nama digabungkan menjadi satu nama perusahaan, e. Misalnya. Ali Budiarjo, Nugroho, Konselor Hukum Reksodiputro, nama depan yang dijadikan patokan.
2. Nama perusahaan yang diawali dengan “The” di BPT diberikan setelah nama perusahaan. Misalnya: “Gideon International The”.
3. Tanda baca dan karakter khusus dalam sebuah nama biasanya tidak mengubah posisi urutan kata dan harus diabaikan.
4. Nama dicantumkan dalam urutan abjad, dengan nama keluarga atau marga sebelum nama pribadi. Contoh: Abdullah Harahap, Harahap Abdullah terdaftar.
5. Pencantuman gelar, pangkat, singkatan nama dan sejenisnya ditempatkan setelah nama keluarga dan nama pribadi.
Sebagai contoh:
– Drs. Hendra Kusuma menjadi “Kusuma Hendra Drs”.
– Brigjen Chaerudin Harahap menjadi “Harahap Chaerudin Brigjen”.
– M.B. Rudi Harahap menjadi “Harahap Rudi MB”.
6. Nama unit bisnis atau nama perusahaan mendahului nama jenis bisnis (PT, CV dll.). Contoh: CV Semangat Baja menjadi “CV Spirit Steel”.
7. Penunjukan lembaga, madrasah, yayasan, sekolah, hotel, rumah sakit, perkumpulan, perkumpulan, perkumpulan, universitas, institut, dll diletakkan di depan nama. Misalnya: Hotel Adem Ayem, menjadi “Hotel Adem Ayem”.
8. Untuk bidang usaha lain seperti apotek, asuransi, transportasi, perkantoran, bengkel, industri, karoseri, penginapan, pabrik, penginapan, surat kabar harian, majalah mingguan, surat kabar, restoran, supermarket, dll, perusahaan ada dibelakang nama tersebut . Contoh: Apotek Fidusia menjadi “Apotek Fidusia”.
Contoh White Pages:
DI
Agus Hartono Yosodipuro 77B ……………………………… 716809
Agus Hendratmo Yos Sudarso 10 …………………………… 662698
Ahmad Mujib Sudirman 447 …………………………………. 718191
B.
Serial Rajiman Pharmacy 220 …………………………………. 740846
Binar Cahyo PT Slamet Riyadi 440 ……………………… .. 788280
Budiyono Malabar 304 …………………………………………. 654567
C.
Ruang Sutami CD 33 ………………………………………………. 661108
Hotel Cakra Urip Sumoharjo 110 …………………………… .. 346893
Citra Seluler Ahmad Dahlan 103 …………………………… .. 851692
Gambar Travel Rolling Blok C ………………………………… 727236
Untuk lebih memahami cara membaca indeks, simak salah satu petunjuk baca indeks di Ensiklopedia Nasional Indonesia!
Menggunakan Indeks Buku Ensiklopedia
INDEKS ini sangat berguna untuk memudahkan mencari informasi dalam ENCYCLOPEDI NASIONAL INDONESIA (ENI).
Dengan indeks Anda dapat segera menemukan entri yang Anda inginkan. Buku indeks ini juga bisa memperluas wawasan Anda. Misalnya, entri Aristoteles berisi 38 judul yang menghubungkan sarjana ini dengan filsafat, linguistik, tata bahasa, biologi, dll.
Contoh lain dalam entri Muis mencakup serangkaian judul yang mengaitkan penulis ini dengan berbagai aktivitas politiknya yang umumnya tidak terkenal. Jadi biasakan membaca buku indeks ini terlebih dahulu sebelum Anda melihat entri lengkapnya di ENI.
Judul indeks dicetak tebal dan dalam urutan abjad. Untuk mempermudah pencarian judul indeks, judul indeks pertama dicantumkan di kiri atas. Judul indeks terakhir tercantum di kanan atas di bagian bawah halaman.
Judul indeks biasanya diikuti dengan deskripsi dalam tanda kurung siku. Hal ini diperlukan karena judul yang sama seringkali mengacu pada masalah atau isu yang berbeda.
Contoh:
Wren [burung] 6: 91
Wren [pesawat]
Industri pesawat terbang Nusantara
(Sejarah perkembangan IPTN) 7: 145
Jika nomor pembawa data dan nomor halaman terdapat langsung di baris ini, artinya judul indeks juga judul artikel di ENI. Dalam contoh di atas, Anda akan menemukan entri di ENI Volume 6, halaman 91 dengan judul GELATIK, di mana kunci pas ditangani.
Pesawat Gelatik tidak dibahas di entri terpisah, tetapi di entri DI INDUSTRI PESAWAT NUSANTARA, ENI, Volume 7, halaman 145. Teks entri ada dalam tanda kurung. Oleh karena itu, sejarah perkembangan IPTN merupakan subtitle dari entri DI INDUSTRI PESAWAT NUSANTARA. Judul judul terkadang tidak lengkap tetapi akan lengkap jika dibaca bersamaan dengan kalimat berikut.
Contoh:
Karmila [novel kerja]
Klan T. 10: 159
Judul-judul yang tercantum di bawah judul indeks biasanya disusun menurut abjad. Referensi sering kali dimasukkan dalam indeks.
Contoh:
Ganefo Lihat permainan kekuatan baru yang muncul
Untuk informasi tentang Ganefo, lihat entri “Games of the New Rising Forces” di buku indeks ini. Entri yang terkait erat dengan entri lain ditunjukkan dengan frasa “Lihat Juga”.
ExampleMania [obat]
Tranquilizer 16: 419
Lihat juga manik – depresif
Lihat Juga: Barisan Geometri