Kerajaan Gowa Tallo: sejarah, ketenaran, keruntuhan, kehidupan
Kerajaan Gowa Tallo
Awalnya kerajaan Gowa Tallo terdiri dari dua kerajaan yang berbeda di pulau Sulawesi, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan. Namun kedua pemimpin tersebut memutuskan untuk menyatukan wilayah mereka menjadi satu. Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan Islam di Indonesia, khususnya di Indonesia bagian timur. Biisa dikatakan sebagai kerajaan Gowa Tallo sebagai simbol kesuksesan masa lalu.
Sejarah Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Goa dan Tallo didirikan pada 1605 di provinsi Sulawesi Selatan. Daeng Manrabia adalah pemimpin Kerajaan Gowa dan Karaeng Matoaya adalah pemimpin Kerajaan Tallo.
Kedudukan kerajaan Gowa dan Tallo terletak berdampingan, sehingga tercapai kesepakatan untuk mempersatukan kedua wilayah kerajaan dan Daeng Manrabia diputuskan sebagai raja dan Karaeng Matoaya sebagai perdana menteri.
Penyatuan kedua kerajaan tersebut ditandai dengan masuknya Islam ke wilayah Sulawesi. Hingga dua raja Goa dan Tallo yang telah menjadi raja dan perdana menteri berganti nama. Daeng Manrabia berubah menjadi Sultan Alauddin dan Karaeng Matoaya berganti nama menjadi Sultan Abdullah. Sayangnya, kedua sultan tersebut sangat dibenci oleh VOC karena mereka beragama Islam dan menolak menerima kapal dagang VOC di pelabuhan Gowa-Tallo.
Setelah Raja Sultan Alauddin wafat, ia digantikan oleh Sultan Muhammad Said yang tetap menolak berdamai dengan VOC yang licik dan tamak. Bahkan sampai masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, putra Sultan Muhammad Said tidak mau berdamai dengan VOC dan menentang Belanda. Akibatnya permusuhan meningkat hingga terjadi Perang Makassar pada tahun 1660.
Lihat juga: √PT is
Dalam perang melawan VOC, Sultan Hasanuddin
juga berperang melawan Aru Palaka yang memberontak karena dihasut oleh Belanda dan diadu domba. Belanda menyebut Sultan Hasanuddin Si Ayam Jantan Timur karena keberaniannya. Namun Sultan Hasanuddin mengalami kekalahan dan harus menandatangani Perjanjian Bongaya yang merugikan pemerintah Gowa Tallo.
Masa sukses kerajaan Gowa Tallo
Masa sukses Festival Gowa Tallo adalah pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, meskipun pada saat itu Sultan Hasanuddin akhirnya juga terpaksa harus menyerah kepada Belanda.
Pada 1653-1669 M, Kerajaan Gowa Tallo subur dan makmur
, mulai dari perdagangan, perkapalan, pertanian hingga tentara yang layak. Pada masa kejayaan ini, kekuatan Gowa Tallo meliputi Ruwu, Wajo, Soppeng, Bone, bahkan Nusa Tenggara Barat.
LIHAT JUGA :
https://teknologia.co.id/
https://butikjersey.co.id/
https://kabarna.id/
https://manjakani.co.id/
https://sewamobilbali.co.id/
https://deevalemon.co.id/
https://cipaganti.co.id/
https://pulauseribumurah.com/
https://pss-sleman.co.id/
https://mitranet.co.id/