Budaya Menyontek di Kalangan Pelajar dan Cara Mengatasinya
Budaya menyontek siswa dan cara mengatasinya
Salah satu perilaku umum di kalangan siswa sekolah menengah adalah menyontek. Bagi sebagian siswa, perilaku ini bahkan sudah menjadi budaya dan dianggap legal.
Dilansir verywellfamily, salah satu profesor Universitas Rutgers Donald McCabe melakukan survei terhadap 24.000 siswa sekolah menengah. Akibatnya, 64 persen siswa mengaku menyontek saat ujian.
Parahnya lagi, penipuan seringkali dipandang sebagai bentuk solidaritas yang justru disalahpahami. Mereka pikir mereka pelit dan dikucilkan jika tidak memberikan scammers. Hal ini membuat selingkuh menjadi wajib meskipun mereka tahu itu hal yang buruk.
Saat ini khususnya, anak-anak memiliki cara curang yang jauh lebih canggih. Beberapa menggunakan aplikasi untuk memakai jam tangan pintar untuk menemukan jawaban. Ya, teknologi memudahkan anak untuk mencontek.
Sayangnya, masalah menyontek di kalangan siswa SMA seringkali dianggap sepele. Sebenarnya masalah ini tidak boleh diremehkan karena akan berimplikasi pada masa depan.
Budaya Penipuan Mahasiswa Dan Cara Mengatasinya (1)
cari untuk memperbesar
Ilustrasi penipuan. Foto: Shutterstock.
Seperti dilansir The Classroom, penipuan akan berdampak dalam jangka panjang. Diantaranya, mereka tidak yakin dan tidak mampu bekerja karena kurang memiliki nilai orisinalitas.
Mereka yang terbiasa menyontek juga berjuang untuk mendapatkan ide dan takut inovasi, sehingga kreativitas mereka luntur. Tapi apa yang harus dilakukan?
Peran orang tua diperlukan
Budaya menyontek sebenarnya bisa diatasi jika orang tua berperan. Pasalnya, beberapa kasus penipuan anak disebabkan oleh tuntutan orang tua yang ingin anaknya selalu mendapat nilai bagus.
Survei PEKA I UNICEF Indonesia x CIMSA Indonesia menemukan bahwa 38 persen anak usia 15-19 tahun ditekan oleh orang tuanya dalam hal akademik.
Konsisten dengan data ini, profesor ilmu komputer Eric Roberts, seperti yang dilaporkan di halaman Laporan Stanford, mengatakan bahwa tekanan orang tua untuk mendapatkan nilai tertinggi membuat siswa stres dan mengarahkan mereka untuk menempuh cara yang berbeda untuk mencapai nilai. Salah satunya adalah penipuan.
Dalam konteks ini, orang tua perlu menempuh berbagai cara untuk menghentikan kebiasaan menyontek, yaitu memperbaiki cara pandang anak dan memahami bahwa nilai bagus bukanlah segalanya.
Juga, hindari harapan atau tujuan yang tampak tidak realistis bagi anak Anda. Baik orang tua maupun anak perlu memahami bahwa tidak hanya hasil, tetapi proses belajar juga penting untuk masa depan.
Berikan juga apresiasi atas setiap usaha anak. Misalnya, jika anak gagal, hargai kerja kerasnya, lalu dorong anak untuk berdiri dan mencoba lagi.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mengajarkan nilai kejujuran sejak dini dan menjadi contoh yang baik bagi anak. Orang tua dapat berbagi pengalaman mereka mengatasi kesulitan di sekolah dan juga menjelaskan efek negatif dari perilaku menyontek yang terus-menerus.
Ada juga kebutuhan mendesak untuk mengenali dan mengatasi hambatan belajar anak-anak. Setelah itu, dorong anak untuk terbuka dan mendiskusikan kesulitan yang mereka temui selama belajar. Mengetahui masalahnya, orang tua dapat menemukan solusi untuk masalah tersebut. Misalnya, memberikan kursus tambahan, membantu anak belajar.
Perkenalkan alat yang dapat mengatasi hambatan belajar anak
Tidak mudah membuat anak lebih percaya diri dengan apa yang mereka lakukan. Tidak perlu khawatir, untuk mengatasi kesulitan belajar anak dan menyelesaikan sesuatu dengan mudah tanpa menyontek, Anda bisa menggunakan Roboguru.
Ruangguru memiliki Roboguru, fitur pemecahan masalah yang membantu siswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka, yang dapat diakses melalui tiga metode: aplikasi Ruangguru, web roboguru.ruangguru.com, dan WhatsApp 0815-7815-0000. Fungsi ini dapat digunakan oleh semua orang dan gratis.
Roboguru dapat digunakan untuk mengajukan pertanyaan dari semua mata pelajaran pada tingkat yang berbeda (SD/SMP/SMA/UTBK & STAN). Menggunakan Roboguru juga sangat mudah.
Siswa cukup mengunggah foto atau mengetik pertanyaan yang ingin diajukan. Pilih level dan topik yang sesuai. Kemudian muncul diskusi mendalam dan 10 rekomendasi pertanyaan serupa lainnya, serta rekomendasi diskusi video dan rangkuman konsep materi terkait di aplikasi Ruangguru.
Jika Anda tidak mendapatkan jawaban yang benar, ada kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
Sumber :