5 Program Kominfo untuk mempromosikan transformasi digital

Pandemi COVID-19 telah memaksa banyak negara untuk mempercepat transformasi digital di negaranya. Hal ini erat kaitannya dengan migrasi besar-besaran penduduk dunia dari pasar offline ke pasar online. Perubahan gaya hidup ini juga membutuhkan infrastruktur digital yang matang agar perekonomian negara terus berputar. Bagaikan berkah tersembunyi, pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi perusahaan IT untuk memanfaatkannya.

5-Program-Kominfo-untuk-mempromosikan-transformasi-digital

Menyikapi kondisi ini, pemerintah juga telah menyiapkan program untuk mendorong transformasi digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengumumkan bahwa Kominfo telah menyiapkan lima program, yaitu penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, manajemen spektrum, penggunaan TIK, kesepakatan manajemen dan informatika, dan komunikasi publik.

Melalui lima program tersebut, dengan biaya Rp 22,57 triliun, Kominfo akan membantu percepatan transformasi digital di Indonesia. Dengan demikian, pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkan digitalisasi di segala bidang kehidupan.

Program Kominfo untuk membangun infrastruktur digital Indonesia

Dari lima program tersebut, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tentu menjadi tantangan terbesar bagi Kominfo. Jika transformasi digital ingin berhasil, negara membutuhkan infrastruktur digital yang sesuai. Salah satunya adalah akses internet yang cepat. Sayangnya, menurut data Hootsuite, rata-rata kecepatan internet di Indonesia hanya 20,1 Mbps. Kecepatan internet rata-rata di seluruh dunia sekarang adalah 73,6 Mbit/s. Karena kecepatan akses internet adalah kunci terpenting keberhasilan transformasi digital, maka masalah ini perlu segera diatasi.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika sempat memberikan alasan lambatnya

akses internet karena kondisi geografis yang didominasi pegunungan dan sungai. Oleh karena itu, sulit menjangkau seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan internet. Untuk mengatasi hal tersebut, Kominfo berencana mempercepat infrastruktur dengan membuka akses kawasan nonkomersial dan membangun base station (BTS).

Saat ini, 70.670 dari 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia sudah memiliki akses layanan akses 4G, menurut technology.bisnis.com. Dengan demikian terdapat 12.548 desa dan kelurahan yang belum mendapatkan layanan 4G. Direncanakan untuk menangani pembangunan infrastruktur di desa dan di Kelurahan melalui dua jenis program.

Program BAKTI akan mencakup pembangunan 9.113 desa 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) pada tahun 2022. Sementara itu, pembangunan infrastruktur di desa dan kelurahan non-3T diambil alih oleh operator seluler.

LIHAT JUGA :

https://liga-indonesia.id/nomor-bot-stiker-wa/
https://jurubicara.id/alat-mitra-higgs-domino/
https://jurubicara.id/vive-le-football-apk/
https://jurubicara.id/mutualan-telegram/
https://jurubicara.id/dls-2021-mod-apk/
https://jurubicara.id/whatsapp-aero/
https://www.chip.co.id/alat-mitra-higgs-domino/
https://www.chip.co.id/lightroom-mod-apk/
https://www.chip.co.id/codashop-pro-apk/
https://www.chip.co.id/among-us-mod-apk/
https://www.chip.co.id/pubg-mobile-mod-apk/
https://www.chip.co.id/whatsapp-aero/
https://www.chip.co.id/ssstiktok/
https://psyline.id/ff-max-apk/
https://psyline.id/aplikasi-penghasil-saldo-dana/
https://www.i4startup.id/setvsel-apk/
https://t.me/belajarngeblogbareng/45
https://kricom.id/alat-mitra-higgs-domino/
https://kricom.id/ff-max-apk/
https://jurubicara.id/instander-apk/